1. Gunakan Template File
Template file adalah sebuah file yang menyimpan konfigurasi (setting) yang sering atau suka Anda gunakan dalam DAW pilihan Anda. File ini bisa berisi instrumen yang sering Anda gunakan serta pengaturan lainnya, seperti efek, jumlah track, tampilan, dan sebagainya.
Lagu Pop standar umumnya memiliki instrumen gitar, bas, drum, dan mungkin piano/keyboard. Anda bisa membuat file yang berisi instrumen-instrumen ini dan menyimpannya dalam sebuah file template. Ketika Anda akan mengaransemen lagu, Anda tinggal mengklik file template tersebut dan instrumen-instrumen tadi sudah siap digunakan. Cara ini membantu Anda menghemat waktu.
2. Atur Tempo dan Rekam Melodi
Cari tempo yang sesuai dengan guidelagu Anda. Anda bisa menggunakan fitur tap tempo dalam DAW untuk mencari tempo yang pas. Setelah mengatur tempo, Anda bisa mulai merekam melodi lagu untuk menjadi patokan bagi instrumen-instrumen lainnya nanti.
Bila Anda mengerjakan lagu klien, Anda bisa memakai rekaman vokal dari klien tersebut sebagai guide kasar dan merekamnya ulang di DAW menggunakan instrumen pilihan Anda. Pastikan Anda mengenali setiap bagian dari lagunya (bagan lagunya) sehingga Anda punya bayangan struktur lagunya.
3. Buat Progresi Chord dan Bagan Lagu
Sebagai aranser, Anda tidak harus menggunakan bagan lagu (struktur) yang diberikan klien Anda. Anda bisa menambah atau mengurangi bagian-bagian tertentu bila menurut Anda itu perlu. Saya pernah menerima lagu dari klien dan menambahkan bagian instrumental yang tidak ada di lagu aslinya.
Setelah Anda punya struktur lagu, Anda bisa mulai membuat chord untuk masing-masing bagian lagu. Buatlah chord untuk bagian Intro, Verse, Chorus, Pre-Chorus, Post-Chorus, Bridge, dan Coda (kalau bagian-bagian itu ada atau Anda gunakan). Biasanya instrumen yang digunakan untuk memainkan chord adalah gitar atau keyboard, dan bas memainkan not basnya. Anda bisa menggunakan fitur copy paste dalam DAW untuk menduplikasi progresi chord yang sama antar bagian lagu.
4. Pilih Suara Instrumen yang Pas
Template file yang Anda gunakan mungkin menggunakan suara instrumen yang standar. Bisa jadi suara standar itu tidak cocok dengan lagu yang Anda aransemen. Di langkah ini, Anda bisa mengganti suara instrumen dengan karakter yang lain yang lebih pas dengan lagunya. Contohnya, Anda bisa mengganti suara gitar nylon yang Anda gunakan untuk membuat progresi chord dengan gitar string.
5. Bangun Fondasi Lagu
Fondasi lagu umumnya terdiri dari instrumen drum, bas, dan perkusi bila ada (biasanya juga disebut sebagai rhythm section). Anda bisa mengaransemen drum secara manual atau menggunakan loops untuk menghemat waktu. Menggunakan drum loops adalah salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan pola drum yang cocok untuk lagu Anda.
Setelah drum, tambahkan nada basnya dengan memakai gitar bas atau instrumen lain yang berfungsi sebagai bas, seperti synthesizer. Anda juga bisa menambahkan perkusi secara manual atau memakai percussion loops untuk membuat aransemen Anda lebih padat dan berenergi.
6. Bangun Harmoni Lagu
Saat membuat progresi chord, Anda hanya membuat gambaran standarnya saja. Di langkah ini, Anda bisa membangun harmoni lagu yang lebih berisi dan lebih kompleks. Anda bisa menggunakan suara gitar atau piano, atau gabungan keduanya. Anda juga bisa menambahkan chord-chord transisiuntuk membuat aransemen Anda lebih berwarna.
7. Tambahkan Instrumen Solo
Dalam lagu yang Anda aransemen, umumnya ada bagian yang tidak diisi vokal. Bagian ini bisa Anda isi dengan instrumen solo seperti synthesizer, saxophone, biola, dan sebagainya. Tentunya, Anda bisa juga membiarkan bagian kosong tersebut tetap kosong kalau Anda mau. Pastikan Anda pakai suara instrumen solo yang cocok dengan karakter lagunya.
8. Tambahkan Sustain
Selain melodi, harmoni, dan fondasi, Anda bisa menambahkan sustain atau pad. Sustain adalah suara yang berfungsi untuk membuat aransemen lebih berisi. Contoh instrumen sustain adalah stringsatau synth pad. Pastikan Anda tidak menambah terlalu banyak suara sustain untuk menghindari aransemen Anda menjadi terlalu penuh sehingga bagian-bagian utama yang penting menjadi tenggelam.
9. Lakukan Penyesuaian
Di langkah ini, dengarkan aransemen yang sudah Anda buat. Lakukan penyesuaian bila perlu. Anda bisa menambah atau mengurangi instrumen-instrumen yang Anda gunakan, membuatnya lebih tebal atau lebih tipis, serta menambahkan sedikit variasi di beberapa bagian untuk membuat lagunya hidup.
10. Ekspor Aransemen Menjadi MP3
Setelah Anda puas dengan hasil aransemennya, Anda bisa mengekspornya menjadi MP3. Terkadang, saat Anda mendengar ulang hasil MP3nya, Anda punya ide untuk mengubah aransemen di beberapa bagian. Anda bisa mengirim file MP3 ke klien untuk didengarkan dan melakukan revisi bila perlu.
Itulah sepuluh langkah membuat aransemen lagu dengan cepat. Bila Anda punya pertanyaan atau ingin memberikan tips tambahan, silakan tulis di bagian kolom komentar. Tetap Smart Hits!
No comments:
Post a Comment