Aku seperti kayu yg tlah lapuk
Di injak sekali saja akan rapuh
Tak seperti mereka mereka yg berada
Setiap langkah nya penuh tawa
Pernah ku sesali ku lahirkan di dunia ini
Hanya untuk menangisi sang malam
Jalani hidup yg tak berarti sama sekali
Tertindih reruntuhan awan kelam
Kau seperti emas yg bersinar
Di dekati oleh kaum yg penjilat
Berwajah dua agar menarik simpati mu
Memelas raut meminta perhatianmu
Pasti kau hidup bahagia setiap hari
Yg kau inginkan sekejap saja ada
Tak perlu bermimpi tak perlu berlari
Tahta keturunan mu itu buktinya
Rusak sudah mental dan jiwaku
Sampai dengki hadir di pikiranku
Ku terus menyesali arti hadirku
Mungkin tak satupun yg butuh
Sisa sisa makanan mu ku makan
Yg tak kah butuhkan itu aku membutuhkannya
Yg kau buang itu aku menginginkannya
Yg kau maksud itu aku merasakannya
Thursday, December 7, 2017
Puisi HDP
No comments:
Post a Comment