Kali ini aku mau ngasih tips langkah-langkah membuat buku atau novel sendiri. Dan sebagian besar berdasarkan pengamatan, hehe.
PERTAMA
Pikirin dulu deh tujuan kamu mau menulis buku atau novel itu buat apa?
Apa karena pengin jadi penulis profesional? Apa pengin cuman terkenal?
Apa pengin cuman nyalurin bakat tanpa menginginkan lebih dari itu? Atau
sebagai batu loncatan buat menuju karir yang diinginkan? Sebenernya gini
bro, segala sesuatu itu akan bisa sukses tergantung apa tujuan serta
maksud dari melakukan sesuatu tersebut. Misalkan, tujuanmu menulis buku
atau novel itu buat menginspirasi banyak orang.
Begitu banyak ilmu
pengetahuan serta hal-hal positif yang terkandung di bukumu, Maka
percaya deh buku atau novelmu akan sukses besar. Biasanya emang kaya
gitu, kalo tujuannya banyak buat manfaat untuk orang lain, pasti bakalan
dimudahkan. Dan terkadang jika tujuan membuat buku atau novel, hanya
untuk mencari ketenaran semata tanpa menyusupi ilmu-ilmu yang berguna
untuk sesama, kebanyakan akan gagal. Jadi menurutku, Jika mau bikin buku
atau novel, niatkan tekad serta tujuanmu itu untuk menginspirasi banyak
orang.
Memberikan ilmu pengetahuan yang kamu punya. Lagian juga
seandainya kita sudah tidak ada di dunia fana ini, berhubung kita udah
nyebarin ilmu yang bermanfaat lewat buku atau novel kita, otomatis
pahala kita akan bertambah mengalir terus menerus. Salah satu amalan
yang tak akan terputus pahalanya adalah menyebarkan ilmu yang
bermanfaat.
KEDUA
Lebih baik membuat buku atau novel itu sesuai dengan karakter atau
minat serta bakatmu. Jika bakatmu sebagai seorang pebisnis, mending
bikin buku tata cara berbisnis. Jika bakatmu seni musik, tari, audio
visual mending bikin buku tutorial atau novel cerita. Karena apa? Kalo
bikin sesuatu itu sesuai dengan bakat serta minat, dijamin pas proses
pengerjaan proyek buku atau novel enggak bakalan ngalamin kebuntuan atau
kemalasan. Banyak kok orang yang suka berhenti menulis cerita, karena
ya itu mereka terlalu menulis tentang keinginan pasar tanpa menyadari
keterbatasan akan ilmunya.
Yang padahal seandainya saja ada orang
berpendidikan sebagai guru atau dosen. Bisa saja dia menulis tentang
tata cara menjadi murid yang baik, atau menulis cerita novel tentang
kegigihan menjadi seorang guru atau dosen. Tapi sayangnya banyak orang,
yang apapun bakatnya itu tidak digunakan pas dalam pembuatan tema
novelnya. Mereka lebih mengangkat tema percintaan picisan.
Inget bro,
percintaan picisan itu sudah terlalu mainstream untuk dijadikan tema
utama. Bosen sudah banyak kisah percintaan yang sudah menjamur di buku
atau novel manapun. Pembaca menginginkan sesuatu yang beda. Misalkan
tema tentang fantasi ala kerajaan-kerajaan nusantara. Namun tetap
diselipkan juga kisah cinta romantis, kan masih bisa. Jadi, buatlah
sesuatu itu yang jarang dipikirkan orang lain. Dan sebaiknya sesuai
dengan kemampuan yang sudah dimiliki.
KETIGA
Setelah kamu udah nentuin tema apa yang mau kamu tulis, mendingan dulu
kamu perbanyak membaca buku atau novel yang sejenis dengan tema yang
akan kamu angkat. Jika kamu mengangkat tema Fantasi, berarti cocoknya
kamu banyakin baca novel Harry Potter, LOTR, trus juga Gajah Mada karya
Langit Kresna. Itu semua akan memberikanmu gambaran bagaimana cara para
penulis menceritakan kisah karangan mereka. Sebagai acuan gaya bahasa
yang akan kamu olah di tulisanmu nanti.
Setelah itu, jangan lupa
banyakin juga mencari berbagai informasi penting seputar yang sedang
atau telah terjadi. Trus jangan lupa, baca buku tentang Agama, Filsafat /
Filosofi, Psikologi, Sastra. Dijamin deh, nanti bukumu kaya akan
ilmu-ilmu yang bermanfaat. Jika kamu mempelajari ilmu agama, maka kamu
bisa menyelipkan ilmu agamamu supaya kamu menyebarkan ilmu yang
bermanfaat. Jika kamu tau ilmu filsafat serta filosofi, maka kamu akan
mudah membuat buku atau novel yang sangat sarat akan ilmu rasional atau
logika.
Sehingga pembaca pun enggak akan protes karena setiap apa yang
kamu tulis itu mengandung makna yang logis. Atau malah bisa membuat para
pembaca penasaran serta berusaha menguras otak pikiran mereka ketika
membaca buku atau novelmu yang kaya akan hal-hal filosofi, pembaca novel
sangat menyukai itu. Jika kamu tau ilmu psikologi, kamu bisa
menyelipkan ilmu-ilmu yang berguna untuk kebaikan. Misalnya kamu membuat
cerita yang ada peristiwa pertengkaran. Trus kamu membuat seorang
karakter yang biasa melerai segala pertengkaran.
Maka kamu bisa
menggunakan ilmu psikologimu untuk mempertegas karakter yang ada di buku
atau novelmu. Sama saja kamu juga mencontohkan kepada pembaca tata cara
melerai orang yang bertengkar dengan pendekatan psikologi. Ilmu sastra,
tentu saja untuk memperindah tutur bahasa yang baik dalam penulisan
gaya bahasa buku atau novelmu. Dan jangan lupa, Ilmu pendidikan yang
telah kamu dapatkan dari sekolah SD hingga SMA atau sampai kuliah.
Masukin aja yang bener-bener penting ke dalam tulisanmu. Ketimbang ilmu
pengetahuan itu tidak digunakan, mending sebarin aja apa yang telah kita
pelajari.
KEEMPAT
Cari inspirasi tentang bagaimana alur cerita apa yang akan kamu tulis.
Biasanya jika memang sudah bakat menulis, ngeliat benda apapun aja bisa
menjadi inspirasi. Entah kenapa bisa kaya gitu, itu juga yang kadang aku
suka bingung. Kalo kamu memang termasuk punya bakat menulis, cuman
ngeliat sesuatu aja itu bisa menjadi sumber ide. Misalkan, hanya ngeliat
gambar aja.
Langsung otak sudah merangkai segala alur cerita. Jadi
seandainya, ada seseorang yang terlalu lama memandangi sesuatu, biasanya
orang tersebut adalah penulis terhebat. Dengan hanya melihat sesuatu
benda apa saja bisa mengalir ide-ide. Tapi inget belum tentu semua orang
yang ngeliatin sesuatu itu termasuk penulis hebat. Bisa saja dia lagi
bengong ngelamun, atau jangan-jangan orang yang enggak waras.
Yang bikin
beda, Penulis hebat itu terletak dari tatapan yang terlalu lama
memandang benda bakalan menggerakan bola matanya menyelusuri segala isi
gambar atau benda yang dilihatnya. Dengan kata lain, dia enggak bengong.
Kalo orang bengong kan tatapannya kosong. Trus jika memang kamu tidak
bisa mendapatkan dari cara seperti yang aku tulis di atas. Ada kok cara
yang paling ampuh dan gampang, yaitu ide dari mimpi. Ya mimpi itu
bener-bener sumber ide yang sangat mutakhir.
Kamu bisa mendapatkan
cerita yang diluar nalar yang bisa kamu tulis di buku atau novelmu. Dan
perlu diingat, sebaik-baik cerita mimpi itu ketika bermimpi diwaktu
subuh atau hampir pagi. Di jam-jam itu kita bakalan bermimpi yang
memiliki alur cerita sehingga bagus buat kamu ngedapetin ide. Kalo mimpi
pas jam tengah malem, itu kebanyakan mimpi yang mengandung makna, atau
istilahnya ada wangsitnya. Jadi enggak menarik buat diangkat cerita,
soalnya terkadang terlalu memiliki arti yang tersembunyi.
Beda jika kamu
bermimpi pas subuh, itu bener-bener mimpi yang memiliki alur cerita.
Bagaimana cara bisa tau itu mimpi diwaktu subuh? gampang, sebelumnya
kamu bangun dulu tengah malem antara jam 2-3 dini hari. Trus kamu tidur
lagi, nah kamu bakalan tahu seandainya kamu tidur kedua kalinya berarti
mimpimu akan terjadi di jam-jam antara 4-5 subuh. Tapi inget ya, bangun
lagi buat sholat subuh. Jangan keasyikan tidur mulu, inget sholat itu
lebih baek ketimbang tidur.
KELIMA
Bayangin dulu karakter-karakter yang akan kamu tulis. Sifat, sikap,
kemampuan, kelemahan, keadaan fisik dalam bayangan di pikiranmu. Misal
si Fulan orang baik, bertutur kata lembut, mampu melerai pertengkaran,
kelemahan tak mampu untuk memaafkan orang, dan lain-lain.
KEENAM
Setelah melewati langkah-langkah sebelumnya, langsung saja kamu nulis.
Kalo kamu sudah bener-bener mengikuti langkah dari awal otomatis kamu
enggak bakalan bingung mau nulis apa. Kebanyakan orang bingung mau
nulis, karena belum siap. Enggak tau tujuan nulis buku atau novel.
Enggak sesuai dengan kemampuan sendiri. Belum mencari alur ide secara
keseluruhan, karena cuman ide intisarinya tanpa memikirkan secara
penggambaran yang jelas.
Kalo sudah itu semua dilewati, bakalan enggak
akan kebingungan. Kalo emang masih bingung, tinggal nulis aja yang kamu
ketahui dulu. Enggak usah dipikirkan nulisnya berantakan tentang EYD dan
bahasa. Yang penting pertama nulis apa dulu yang lagi kamu pikirkan.
Biasanya kalo sudah kamu nulis, pasti ide akan berkembang dengan
sendirinya. Apalagi jika kehidupanmu banyak mengalami
pengalaman-pengalaman yang menaKjubkan, entah itu baik maupun buruk.
Percayalah, tulisanmu kaya akan cerita yang tak akan membosankan.
Makanya, kalo mau nulis itu sebisa mungkin sesuai dengan pengalaman yang
telah pernah dilewati. Dan enggak harus menulis cerita kamu sebagai
tokoh utama. Bisa aja kamu bikin karakter, tapi karakter itu sebagian
memiliki sifat serta pengalaman yang kamu punya. Contohnya, Jika kamu
pernah berkeliling nusantara. Bisa aja kamu bikin karakter orang yang
selalu suka sekali bepergian dan menceritakan tempat-tempat wisata yang
pernah dikunjungin.
KETUJUH
Kalo novel itu enggak masalah kalo alur ceritanya mengulur panjang.
Maksudnya enggak masalah kalo dari awal bab enggak langsung konflik.
Tapi ya maksudnya, tetep harus ada konflik dipertengahan awalan bab.
Pertama, awal bab kasih dulu alur cerita yang datar. Trus pas
dipertengahannya langsung menuju konflik. Trus pas akhir bab awal
langsung dampak dari konflik tadi.
Bab berikutnya, alur cerita melambat
lagi. Trus dipertengahan bab-bab paling tengah langsung konflik yang
bener-bener klimaks kaya enggak bisa diselesaikan. Trus pas mendekati
terakhir bab-bab akhir, kasih semacam jalan keluar konflik. Nah pas
endingnya terserah mau kaya gimana. Mau ngegantung atau mau selesai
tanpa masalah. Jika memang dari awal sudah direncanain untuk ngebuat
novel bersambung, pasti di endingnya akan menggantung. Pokoknya dari
awal bab kasih beberapa Teaser ( Penggoda ) biar orang makin penasaran
ngebaca sampai akhir. Trus jangan lupa, tokoh atau karakter yang bakalan
banyak muncul, kasih penjelasan fisiknya dengan gamblang.
Dan juga
jangan memberi penjelasan fisik buat karakter yang cuman keluar sedikit
sekali. Misal orang-orang yang lagi berlalu lalang di pasar. Enggak
perlu di detailin perawakannya. Karena pembaca akan terbawa dan mengira
karakter yang kamu jelasin fisiknya akan muncul lagi. Rekomendasi novel
yang Teasingnya bener-bener bagus tuh Novel “Gajah Mada & Hamukti
Palapa” karya Langit Kresna. Dari awal bener-bener membuat kita
penasaran sampai ending.
KEDELAPAN
Bikin judul yang mencolok mata supaya mata calon pembeli atau pembaca
sakit. Eh enggak dink, maksudnya biar menarik perhatian calon pembeli.
Kalo judulnya biasa-biasa aja, ya jelas enggak bakalan dilirik, apalagi
mau dibeli. Buat judul yang sesuai dengan target pasar yang jauh-jauh
hari kamu bidik.
Contohnya, kamu udah nentuin kalo itu novel bertemakan
fantasi, atau buku berisi tutorial. Bidikan umur-umur pembaca tentu
antara 17-28 tahunan. Atau usia-usia Abg labil, anak-anak SMA ama
Kuliahan. Jadi bikin judul yang pas lagi booming-boomingnya sekarang.
Misalkan, judul
“Cewek cantik putih abu-abu”.
“Anak alay jadi Anak kampus”. atau yang ekstremnya
“Cewek cantik ayam abu-abu”
“Anak alay jadi ayam kampus”. hahaha mantab !!! dijamin mencolok mata calon pembaca. Eh tapi yang terakhir itu jangan dicoba dink, bahaya bisa-bisa dicekal dari peredaran. Pokoknya semenarik mungkin bikin judulnya dengan menggunakan kata-kata yang sedang booming pada waktunya.
KESEMBILAN
Jangan lupa, tulisanmu yang tentunya pasti sedikit berantakan. Edit
kembali, cari kata atau kalimat serta bahasa yang terlihat enggak
karuan. EYD nya dibenerin lagi supaya enak dibaca oleh pembaca.
Contohnya kalo menulis “di” untuk menunjukan tempat, maka harus dikasih
spasi. Maksudnya kaya gini “Di Sekolah” jangan “Disekolah”. Sebisa
mungkin edit sendiri aja, kalo emang butuh jasa editor buku yaudah cari
aja orangnya, bisa cari lewat internet. Tapi menurutku mending edit
sendiri, disamping hemat trus juga melatih kamu supaya bisa mengerti
letak kesalahan penulisanmu. Jadinya kan penulisan di buku atau novel
berikutnya, minimal kesalahan penulisan menjadi berkurang.
KESEPULUH
Layout isi buku atau novelmu, biar keliatan lebih rapi dan jreng
bagusnya. Boleh aja sih layoutnya standar aja, karena emang pembaca tuh
penginnya isi dari buku atau novel itu yang menarik perhatiannya. Tapi
ya juga, bukan cuman bagus ceritanya saja, tapi layout juga perlu bagus.
KESEBELAS
Bikin desain cover atau sampul depan belakang semenarik mungkin. Ya
tentu biar mencolok mata calon pembeli. Karena kebanyakan pembaca akan
menilai dari keseluruhan cerita buku atau novel hanya melihat sampul
depan belakangnya saja. Makanya ada kata-kata mutiara yang menyatakan
“Don’t look book just from the cover” (Jangan melihat buku hanya dari
sampulnya saja).
Karena kebanyakan orang menilai sesuatu yang lain hanya
melihat yang nampak saja. Jadi di buku atau novelmu ya sebaiknya bikin
sampul depan belakang semenarik mungkin. Percuma saja isi buku atau
cerita novelmu sudah bagus tapi covermu enggak bagus. Bagaimana para
calon pembeli akan tertarik. Tapi ya perlu diingat pula, Jangan cuman
covernya yang bagus tapi isi buku atau novelnya enggak bagus. Jadi harus
seimbanglah cover ama isinya sama-sama menarik.
KEDUABELAS
Setelah semuanya siap dan beres, buku atau novelmu segera kamu kirim ke
penerbit mayor atau bisa juga di publish lewat publishing indie.
Penerbit mayor tuh penerbit yang udah punya nama atau penerbit besar
resmi. Contohnya Gramedia, Gagasmedia, dll. Kalo Publishing Indie tuh
penerbit secara indie jadi ya kaya kamu bikin buku sendiri tanpa
dikontrak perusahaan penerbit.
Semua modal biayapun kamu yang nanggung
dari awal sampai akhir, bahkan sampai promo bukupun sendiri. Contohnya
nulisbuku.com , bukuindie.com. (Nanti akan aku jelaskan secara detil
cara menerbitkan buku atau novel secara indie di postingan selanjutnya.)
SEMOGA BERMANFAAT YAH GUYS..
No comments:
Post a Comment